STRATEGI.co.id, Jakarta – Kereta Api Cepat (High Speed Train) sesuai rencana akan beroperasi pada tahun 2021. Dan saat ini, progress pembangunan proyek kereta api dengan jarak tempuh 142,3 km tersebut sudah mencapai 36,01 persen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan hal tersebut seusai menghadiri rapat koordinasi (rakor) terkait percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Ridwan Kamil, atau karib disapa Emil mengatakan, posisi pembebasan lahan sudah 99,06 persen, kemudian konstruksi sudah 30 an persen.
Kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan, sebut Emil, adalah soal pembebasan lahan. Sementara terkait administrasi di pengadilan dan negosiasi besaran ganti rugi tersisa kurang dari satu persen.
Emil berujar, untuk keringanan pajak bagi investor dan keringanan sewa lahan Negara, akan diberikan melalui insentif tax holiday dan pembebasan PPN.
Dengan adanya kereta api cepat Jakarta Bandung ini, diharapkan akan memangkas waktu tempuh menjadi 46 menit.
“ Nantinya terdapat empat stasiun yang menyokong jalur kereta cepat ini, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar dengan struktur 13 terowongan,” ujar Emil.
Sumber : ANTARA
(nug/jgd)