Tuti Achmud – Papua Barat
STRATEGI.co.id, Manokwari – Salah satu tokoh masyarakat dari pulau lemon Manokwari Yosep Marisan menyampai, saat ini mereka menghadapi persoalan perusakan terumbu karang yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintah yang tidak mengayomi masyarakat.
Disampaikan Yosep, oknum pemerintah ini sebenarnya ingin membuka satu lahan usaha untuk berwirausaha dengan memperdaya pemuda- pemuda di pulau lemon.
” Tapi akhirnya dari itu mereka merusak terumbu karang untuk membuat pulau buatan dengan menghancurkan batu batu karang yang berada di laut pulau lemon, nah hal ini yang kami sesalkan, karena dampak dari terumbu karang itu, menurut mahasiswa kelautan dari Unipa, bahwa terumbu karang untuk hidup kembali butuh waktu yang sangat lama,” ujarnya.
Yosep menyebut, terumbu karang adalah yang sangat penting mencakup kurang lebih 1 persen lautan namun mereka sebenarnya mendukung lebih dari 25 persen semua kehidupan laut.
” Mereka benar benar merupakan ekosistem kunci planet kita dan sekarang mereka sekarat.Kita sudah kehilangan separuh dari terumbu karang hanya dalam sesaat. Ini bukan hanya tragedi ekologi tetapi masalah ekonomi yang serius karena sampai dampak bagi generasi kami kedepan untuk mencari mata pencarian. Kalau kita belajar dari Raja Ampat mereka benar- benar merelokasikan tempat tempat yang bisa untuk di pake mencari ikan dan tempat tempat yang tidak boleh atau melarang untuk mencari ikan,” terangnya.
” Jadi kami berharap kepada pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi,dan pihak pihak yang berkepentingan di kelautan untuk melihat hal ini yang sedang terjadi di Pulau Lemon. Itu harapan kami dan kami memiliki barang bukti berupa foto disaat mereka merusak dan menghancurkan terumbu karang untuk di jadikan pulau buatan. Saya mewakili masyarakat di pulau lemon meminta kepada pemerintah setempat untuk membantu kami untuk menyelamatkan Trumbu karang di pulau lemon. Saya masih ingat semboyan dari alm Gubernur pertama Papua barat Bapak Bram O Ataruri “kalau bukan kitorang siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi,” pungkasnya.
(red)